masukkan script iklan disini
MDTA Al Firdaus, Ikhtiar Masyarakat Menjaga Pendidikan Islam di Lahan Eks HGU PTPN 2
Bandar Klippa— Di tengah derasnya arus modernisasi, Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Firdaus tetap menjadi benteng pendidikan agama Islam bagi anak-anak masyarakat sekitar. Berdiri di atas lahan eks HGU milik PTPN 2, bangunan sederhana dengan atap seng berkarat dan dinding bercat hijau kuning ini menjadi saksi semangat warga dalam menjaga warisan ilmu dan akhlak.
MDTA Al Firdaus dibangun oleh para karyawan PTPN 2 Bandar Klippa sejak puluhan tahun silam, dengan tujuan menyediakan pendidikan agama Islam bagi anak-anak buruh dan masyarakat setempat. Seiring waktu, para pendiri dan pengelola awal telah tiada. Namun semangat mereka terus hidup melalui para guru dan warga yang secara sukarela menjaga, merawat, dan menghidupkan aktivitas pendidikan di sana.
“Bangunan ini memang sederhana, tapi semangat kami untuk mendidik anak-anak tetap besar,” ujar salah satu pengajar di MDTA Al Firdaus.
Meski berdiri di atas tanah eks HGU, masyarakat telah mengelola dan memanfaatkan lahan tersebut secara terus menerus selama lebih dari 20 tahun. Kini, masyarakat bersama tokoh desa dan pengurus madrasah tengah mengupayakan legalisasi lahan agar status tanah pasum ini dapat diakui secara hukum demi keberlangsungan pendidikan generasi selanjutnya.
“Ini bukan sekadar bangunan. Ini pusat harapan kami agar anak-anak tetap mengenal Al-Qur’an, akhlak, dan nilai-nilai Islam,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Harapannya, melalui perhatian pemerintah daerah, Kementerian ATR/BPN, dan pihak PTPN 2, MDTA Al Firdaus dapat memperoleh kejelasan status hukum lahan, sehingga dapat direnovasi, dikembangkan, dan menjadi madrasah yang lebih layak dan representatif bagi pendidikan umat.
(TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar